Konfigurasi Static Routing Di Cisco Packet Tracer 7.2
Konfigurasi Static Routing Di Cisco Packet Tracer 7.2 |
Hai Sahabat IT, selamat datang di Master IT. Apa sih Master IT itu? Master IT adalah website serta channel Youtube yang menyediakan
berbagai ilmu mengenai dunia IT untuk membantu kalian yang haus akan ilmu
pengetahuan seputar IT. Slogan dari Master IT adalah “All About IT In Here”
maksudnya semua tentang IT ada disini. Pada postingan pertama ini, kita akan
bahas mengenai Static Routing. Apa sih Static Routing itu? Static
Routing merupakan salah satu jenis routing, dimana kita konfigurasikan
routing secara manual.
Dan kita akan membuatnya
di Cisco Packet Tracer 7.2 versi terbaru yang dirilis oleh Perusahaan Cisco
pada tahun ini. Bisa dilihat diatas kalau versi terbaru dari Cisco Packet
Tracer memiliki tampilan awal yang modern dibandingkan versi sebelumnya. Dan
tentu saja fitur-fitur didalamnya yang lebih simple dan lengkap.
Lalu,
informasi atau hal-hal apa saja yang harus kita ketahui sebelum mulai
konfigurasikan Static Routing. Yang harus kita ketahui dan pahami adalah Network
Destination dan Next-Hop IP Address atau bias dengan
Exit
Interface, maksudnya apa ya?
2. Next-Hop IP Address adalah ip address yang terletak di depan network local yang akan menuju destinations.
3. Exit Interfaces adalah interfaces local yang menuju destination network.
Local Network, Next-Hop IP Address & Exit Interfaces |
Konfigurasi basic Static
Routing :
Router(config)#ip
route <network-destination>
<subnet-mask network-destination> <next-hop ip address>
Router(config)#ip
route <network-destination>
<subnet-mask network-destination> <exit-interface>
Selanjutnya langsung
saja kita buat terlebih dahulu topologi dari Static Routing yang kita
buat sederhana seperti dibawah ini
Topologi Static Routing |
Oke, sudah tahukan topologinya?? Setelah selesai buat
topologinya, selanjutnya kita konfigurasikan di semua device sesuai topologi
diatas. Silakan ikuti langkah-langkah konfigurasinya secara benar supaya
hasilnya bisa sukses.
·
Konfigurasi CLI Router 1
Router1(config)#interfaces
fa0/0
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#ip address 11.11.11.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#exit
Router1(config)#interfaces
fa0/1
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#exit
Router1(config)#
·
Konfigurasi CLI Router 2
Router2(config)#interfaces
fa0/0
Router2(config-if)#no shutdown
Router2(config-if)#ip address 11.11.11.2 255.255.255.0
Router2(config-if)#exit
Router2(config)#interfaces
fa0/1
Router2(config-if)#no shutdown
Router2(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router2(config-if)#exit
Router2(config)#
·
Setting IP Addres di PC-Client
Setting IP Address PC0 |
Setting IP Address PC1 |
Selanjutnya
kita bias konfigurasikan static routing-nya
Router1(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0
11.11.11.2
Router1(config)#
Router2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0
11.11.11.1
Router2(config)#
Bisa
kita cek routing tables di kedua router
Router1#show ip route
Codes: C - connected, S -
static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP
external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external
type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1,
E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS
level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U -
per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded
static route
Gateway of last resort is
not set
11.0.0.0/24 is subnetted,
1 subnets
C 11.11.11.0 is directly
connected, FastEthernet0/0
C 192.168.1.0/24 is
directly connected, FastEthernet0/1
S 192.168.2.0/24 [1/0] via
11.11.11.2
Router1#
Router2#show ip route
Codes: C - connected, S -
static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP
external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external
type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1,
E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS
level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U -
per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded
static route
Gateway of last resort is
not set
11.0.0.0/24 is subnetted,
1 subnets
C 11.11.11.0 is directly
connected, FastEthernet0/0
C 192.168.2.0/24 is
directly connected, FastEthernet0/1
S 192.168.1.0/24 [1/0] via 11.11.11.1
Router2#
Oke, sampai sini saya jelasin dulu baris yang tercetak
tebal.
Dari
output routing table diatas, dibagi menjadi 4 kolom:
·
S : Kode static routing atau routing protocol yang aktif
di routing table adalah static routing.
·
192.168.1.0/24 : Destination Network Address yang dituju
router.
·
[1/0] : 1 menyatakan nilai Administrative Distance (AD), 0
menyatakan nilai metric.
AD : Tingkat prioritas routing ketika ada lebih dari satu
routing dalam 1 network.
Metric
: Hasil perhitungan routing protocol.
·
Via 11.11.11.1 : Next-Hop IP Address yang akan digunakan
oleh router local untuk menforward paket ke network destination.
Terakhir bias cek dengan
ping antar PC Client di Command Prompt.
PC0
Test Ping PC0 Ke PC1 |
PC1
Test Ping PC1 Ke PC0 |
Untuk video tutorialnya bisa ditonton dibawah ini atau bisa langsung lihat channel Youtube Master IT.
Gimana??Udah bias
kan?? Pastinya dong. Oke, cukup sekian tutorial pada kali ini, sampai jumpa di
artikel selanjutnya. Dan jangan lupa buat terus kunjungin website Master IT dan juga channel Youtube “ Master IT” di like, comment juga
subscribe ya Sahabat IT. Bye..bye..:)
Bermanfaat kak
ReplyDelete